Banyuwangi and Madiun Are My Places

Banyuwangi merupakan tempat tinggal saya selama 19 tahun, yang mana sebuah kabupaten terluas di Jawa Timur paling ujung berseberangan dengan Pulau Bali. Banyuwangi dikenal memiliki banyak wisata budaya, kuliner dan alam. Banyuwangi dikenal dengan banyak banyak wisata laut pantai yang sangat indah, oleh karena itu saat berbicara masyarakat Banyuwangi lebih keras nada bicaranya. Meskipun berada di Jawa, Banyuwangi memiliki suku sendiri, yaitu suku Osing. Seperti yang kita ketahui setiap suku biasanya memiliki bahasa daerah sendiri, Banyuwangi atau suku Osing memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa using. Biasanya, dalam percakapan bahasa using pada akhir kalimat ditarik lebih panjang dan sedikit mendayu.

Banyuwangi memiliki beragam kuliner makanan seperti Sego Tempong, Rujak Soto, Pecel Pitik, Pecel Rawon, dan masih banyak lagi. Makanan-makanan khas Banyuwangi inilah yang biasanya dicari oleh wisatawan luar Banyuwangi. Selain rasanya enak, perpaduan campuran makanan ini yang membuat rasa unik dan lezat saat disantap.

Selain beragam kuliner, juga beragam wisata pantai, dan gunung. Tempat wisata paling ramai dikunjungi adalah Gunung Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Boom, Djawatan, dan masih banyak ratusan tempat wisata di Banyuwangi. Pengunjung wisata di Banyuwangi ini tidak hanya warga lokal Banyuwangi saja, ada dari luar daerah hinggal luar negeri

Budaya seni dari Banyuwangi yang paling terkenal adalah Tari Gandrung, tarian ini biasanya dijadikan pembukaan suatu kegiatan. Setiap setahun sekali terdapat festival tari seribu gandrung atau yang biasa disebut sebagai "Sewu Gandrung" yang mana terdapat 1000 orang penari gandrung yang menampilkan tarian tersebut. Biasanya acara ini dilaksanakan di Pantai Boom. Tari gandrung ini juga dijadikan pawai karnaval 17 Agustusan.


Sudah lebih dari dua tahun saya pindah ke Kota Madiun. Kota Madiun merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Timur yang memiliki banyak julukan, yaitu Kota Gadis, Kota Pecel, Kota Brem, Kota Budaya, Kota Industri, Kota Karismatik, Kota Sepur, dan Kota Sastra. Meskipun letaknya berada di Jawa Timur, Kota Madiun memiliki kebiasaan atau kebudayaan seperti di Jawa Tengah karena letaknya cukup dekat. Oleh karena itu, bahasa jawa yang digunakan oleh Kota Madiun lebih seperti orang Jawa Tengah, tutur katanya lebih lembut dan sopan. Bahasa Jawa di Kota Madiun ini sangat kental sekali, juga saat berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa krama. 

Seperti pada julukannya, Kota Madiun dikenal sebagai Kota Pecel dan Kota Brem yang mana Pecel, Brem dan Bluder Cokro merupakan makanan khasnya. Seperti yang kita tahu, pecel merupakan makanan yang mudah dicari dimana saja. Makanan ini tidak hanya disajikan dengan nasi, terkadang juga dengan lontong, bahkan tanpa nasi dan lontong. Brem dan Bluder sudah menjadi oleh-oleh di Kota Madiun, baru-baru ini Bluder Cokro sempat viral di Tiktok karena dijadi trend makan disiram dengan susu.


Saat ini Madiun sudah banyak dikunjungi oleh orang luar Kota Madiun karena terdapat ikon Kota Madiun yang baru yaitu berbagai patung ikon yang hanya ada di luar negeri dan sekarang dibangun di pusat Kota Madiun. Maka dari itu, saat ini Kota Madiun cukup ramai wisatawan luar Kota madiun.

 


Komentar